Ingin tak ingin, sebenarnya.
Mencoba membuka hati,
Menghilangkan ego,
Menekan benci,
Mengikhlaskan semua.
Hanya untuk menggapai titik itu,.
Titik yang sebenarnya tak pernah ingin disentuh,
Melihatnya bahkan mendengarnya pun tak sudi.
Benar saja,
Memang tak seharusnya.
Telinga ini masih berfungsi baik, aku jamin.
Begitu pun dengan kelima indera lainnya.
Namun, tak yakin dengan hati ini.
Mungkin sudah menghitam legam.
Semakin dalam,
Penutupan yang sempurna.
Disini,
Masih ditempat yang sama.
Dikelilingi tubuh tak bernyawa,
Terdiam, hening, lalu pergi satu persatu.