A. Pengertian
Turunnya Al-Qur’an
Turunnya Al-Qur’an
ialah peristiwa besar yang sekaligus merupakan pernyataan kedudukan Al-Qur’an
itu sendiri bagi langit dan penghuni bumiyang mana penyampaian wahyu dengan
perantara Malaikat Jibril as. Kepada Nabi akhir zaman berdasarkan
peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian.
B. Proses Turunnya
Al-Qur’an
Turunnya Al-Qur’an
yang pertama kali pada malam lailatul qodar merupakan pemberitahuan kepada alam
tingkat tinggi (samawi) yang dihuni oleh para malaikat tentang kemuliaan umat
nabi Muhammad, sedangkan turunnya Al-Qur’an yang kedua kali secara bertahap
berbeda dengan kitab-kitab yang turun sebelumnya.
1. Turunnya Al-Qur’an sekaligus
Allah
berfirman dalam Al-Qur’an:
شهر
رمضان الذى أنزل فيه القرآن هدى للناس وبينات من الهدى والفرقان (البقر185)
“Bulan
ramadhan: bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang
hak dan yang bathil” (QS. Al-Baqarah: 185).
Ayat di atas menyatakan bahwa Al-Qur’an
turun pada bulan ramadhan yang di dalamnya terdapat malam yang penuh dengan
berkah dan malam yang mulia dari seribu ulan yakni lailatul qodar. Tapi secara
dhohir ayat tersebut bertentangan dengan kejadian nyata dalam kehidupan
Rasulullah Saw., yang mana Al-Qur’an turun kepada beliau selama 23 tahun. Dalam
hal ini para ulama’ mempunyai 3 madzhab antara lain:
Madzhab pertama: Pendapat ibnu Abbas
dan sejumlah ulama’ serta yang dijadikan pegangan oleh umumnya ulama’ bahwa
turunnya Al-Qur’an sekaligus ke baitul izzah di langit dunia pada malam
lailatul qodar. Kemudian setelah itu Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad
Saw., selama 23 tahun sesuai dengan peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian
sejak beliau diutus hingga wafat.
فصل
القرآن من الذكر فوضع في بيت العزة فجعل جبريل ينزل به صلى الله عليه وسلم.
“Al-Qur’an
itu dipisahkan dari Ad-Dzikr lalu diletakkan di baitul izzah di langit dunia,
maka Jibril mulai menurunkannya kepada nabi Muhammad Saw”.
Madzhab kedua: Yaitu ayng diriwayatkan
oleh Asy-Sya’bu bahwa permulaan turunnya Al-Qur’an dimulai pada malam lailatul
qodar di bulan ramadhan. Kemudian diturunkan secara bertahap sesuai dengan
kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa selama kurang lebih 23 tahun.
وقال
الذين كفروا لو لا نزل عليه القرآن جملة واحدة كذلك لنثبت به فؤادك ورتلناه ترتيلا
ولا يأتونك بمثل إلا جئناك بالحق وأحسن تفسيرا (الفرقان: 32-33)
“Dan
berkatalah orang-orang kafir mengapa Al-Qur’an tidak diturunkan kepadanya
sekali turun saja? Demikian supaya kami perkuat hatimu dengannya dan kami
membacakannya kelompok demi kelompok. Tidaklah orang-orang kafir itu datang
kepadamu membawa sesuatu yang ganjil melainkan kami datangkan kepadamu sesuatu
yang benar dan yang paling baik penjelasannya” (QS. Al-Furqan: 32-33).
Madzhab ketiga: Berpendapat bahwa
Al-Qur’an diturunkan ke langit dunia selama 23 tahun malam lailatul qodar yang
pada setiap malamnya selama malam-malam lailatul qodar itu ditentukan Allah
untuk ditentukan pada setiap tahunnya dan jumlah wahyu yang diturunkan ke
langit dunia di malam lailatul qodar kemudian diturunkan secara
berangsur-angsur pada rasulullah sepanjang tahun.
2. Turunnya Al-Qur’an secara
Berangsur-angsur
وإنه
لتنزيل رب العالمين. نزل به الروح الأمين. على قلبك لتكون من المنذرين. بلسان عربي
مبين. (الشعراء: 190-192).
“Dan
Al-Qur’an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam. Dia dibawa turun
oleh ar-rohul amin (jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah
seorang diantara orang-orang yang memberi peringatan dengan bahasa arab yang
jelas”.
وقرآنا فرقناه لتقرأه على الناس على مكث
ونزلناه تنزيلا (الإسراء: 106).
“Dan
Al-Qur’an itu telah kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu
membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan kami menurunkannya bagian demi
bagian” (QS. AL-Isra’: 106)
Al-Qur’an diturunkan secara
berangsur-angsur berupa beberapa ayat dan sebuah surat atau berupa surat yang
pendfek secara lengkap dan penyampaian Al-Qur’an secara keseluruhan memakan
waktu kurang lebih 23 tahun yakni 13 tahun waktu Nabi masih tinggal di Makkah
sebelum hijrah dan 10 tahun waktu Nabi sesudah hijrah ke Madinah.
3. Hikmah Diturunkannya Al-Qur’an
sekaligus
· Menyatakan
kebesaran Al-Qur’an dan kemuliaan orang kepadanya Al-Qur’an diturunkan.
· Memberitahu kepada
penghuni tujuh langit bahwa Al-Qur’an adalah kitab terakhir yang diturunkan
kepada rasul terakhir pula.
· Menunjukkan suatu
penghormatan kepada keturunan Adam di hadapan para malaikat akan perhatian
Allah dan rahmat-Nya kepada mereka.
4. Hikmah diturunkannya Al-Qur’an secara berangsur-angsur
· Untuk meneguhkan
hati Nabi dalam melakukan tugas sucinya, sekalipun ia menghadapi constrains and
challenges (hambatan-hambatan dan tantangan-tantangan) yang ebraneka macam.
Demikian pula untuk menghibur Nabi pada saat-saat Nabi sedang menghadapi
kesulitan, kesedihan atau perlawanan dari orang-orang kafir supaya bersabar
seperti sabarnya para rasul sebelumnya yang mempunyai keteguhan iman dan
semangat; surat Yasin: 75 dan surat yunus: 65 yang melarang nabi susah atau
sedih karena omongan orag-orang kafir; surat al-An’am: 34 yang mengingatkan
Nabi bahwa para rasul sebelumnya juga menghadapi sikap umatnya yang berkepala
batu dan memusuhinya, tetapi mereka tetap sabar, akhirnya daranglah pertolongan
tuhan.
· Untuk memudahkan
bagi Nabi menghafalkan Al-Qur’an sebab ia ummy (tidak pandai baca tulis).
· Untuk meneguhkan
dan menghibur hati umat islam yang hidup di masa Nabi, sebab mereka pada
permulaan sudah tentu mengalami pula pahit getirnya perjuangan menegakkan
kebenaran islam bersama-sama dengan Nabi (Surat An-Nur ayat 55). Demikian pula
untuk meringankan bagi umat islam menghafalkan Al-Qur’an sebab mereka pada
umumnya masih buta huruf.
· Untuk member
kesempatan sebaik-baiknya kepada umat islam dalam meninggalkan sikap mental dan
tradisi-tradisi rpa islam (zaman jahiliyah) yang negatif secara
berangsur-angsur karena mereka telah dapat menghayati dan mengamalkan
ajaran-ajaran Al-Qur’an dan ajaran-ajaran Nabi secara step by step pula.
Sekiranya ayat-ayat Al-Qur’an terutama yang mengenai hukum-hukum kewajiban dan
larangan diberikan sekaligus, pasti akan mendapatkan tantangan atau perlawanan
yang hebat dari masyarakat yang akibatnya bisa mengganggu berhasilnya misi Nabi
Muhammad.
· Bukti yang pasti
bahwa Al-Qur’an diturunkan dari sisi yang Maha Bijaksana dan Maha Terpuji.
5. Faedah turunnya Al-Qur’an secara
berangsur-angsur dalam pendidikan dan pengajaran
Dalam hikmah turunnya Al-Qur’an secara
bertahap itu kita melihat adanya suatu metode yang berfaedah bagi kita dalam
mengaplikasikan perhatian terhadap tingkat pemikiran siswa dan pengembangan
potensi akal, sebab turunnya Al-Qur’an itu telah meningkatkan pendidikan umat
islam secara bertahap dan bersifat alami untuk memperbaiki jiwa manusia,
meluruskan perilakunya, membentuk kepribadian dan menyempurnakan eksistensinya,
sehingga jiwa itu tumbuh dengan tegak di atas pilar-pilar yang kokoh dan
mendatangkan buah yang baik bagi kebaikan umat manusia seluruhnya dengan izin
Tuhan.
Pentahapan turunnya Al-Qur’an itu
merupakan bantuan yang paling baik bagi jiwa manusia dalam upaya mengahafal
Al-Qur’an, memahami, mempelajari, memikirkan makna-maknanya da mengamalkan apa
yang dikandungnya. Petunjuk ilahi tentang huikmah turunnya Al-Qur’an secara
bertahap merupakan contoh yang baik dalam menyusun kurikulum pengajaran,
memilih metode yang baik dan menyusun buku pelajaran.
Jika anda menginginkan file ini dalam format PDF, bisa langsung di download :
DOWNLOAD THIS FILE PDF
1 komentar:
Semoga bermanfaat^^
Posting Komentar